Cukup air hujan sajalah yang menetes Membasahi Bumi,
Air mata mu jangan sampai menetes membasahi Pipi,
Cukup air hujan sajalah yang menetes karena suasana langit yang sedang Mendung,
Air mata mu jangan sampai menetes hanya karna suasana hati yang kurang mendukung,
Cukup air hujan sajalah yang menetes karena ia Bersedih atas suara Petir yang Membentak,
Aku pastikan air mata mu tidak akan menetes karenaku,
sebab aku tidak seperti Petir yang membentak, karena aku orang yang Ber-Otak
Cukup air hujan sajalah yang menetes ke Bumi hingga membanjiri Kota Jakarta,
Jangan sampai pipimu di Banjiri oleh Air Mata.
Namun apabila keadaan Mengharuskan mu untuk meneteskan Air mata, maka teteskan saja Air Matamu itu,
Mungkin dengan meneteskan air mata di Pipi, Dapat Meringankan beban di hati dan Melegakan Suasana Hati,
Seperti selayaknya hembusan angin sejuk yang melegakan setelah Menetesnya Air Hujan.
Tapi, Asal kau tau, Tuhan menciptakan Air Mata bukan untuk Diteteskan disaat Ditinggalkan Mantan,
Dan juga bukan diteteskan disaat Permasalahan datang Menjadikan Beban.
Ditinggalkan Mantan dan Datangnya beban kehidupan jangan dijadikan Alasan untuk meneteskan air mata yang membanjiri Pipimu,
Itu hanya akan menguras air matamu dan menguras Waktu.
Jadilah orang Yang Tegar dan tetap Sabar,
Perlu kita sadar, Bahwa Tuhan menciptakan air mata untuk kita teteskan disaat kita merasa haru dan Bahagia bersama seseorang yang kita Cinta.
Jangan ada Air mata kesedihan, Yang Ada hanyalah Air mata KeBahagiaan.
